Pernah disuatu malam. ya biasalah saat pulang kerja dan siap untuk istirahat. Saya melihat keluar jendela sejenak. Saya melihat tangan saya dan meraba hidung saya. Tiba-tiba muncul pertanyaan aneh di benak saya. Lho? Tuhan? ni aku ya? kok aku bisa bernad? kenapa aku ada didalam tubuh ini Tuhan? mmm... wah aku heran kenapa aku tidak di tubuh dosen saya itu? kenapa Tuhan aku sekarang tertidur? tidak berada diluar untuk bersepeda malam sambil mendengar musik? bagaimana ya rasanya menjadi wanita? apa yang saat ini temen sebelah ku pikir atau dia lakukan?
Pernah ada sebuah film atau dokumentari, tepatnya saya lupa banget. hehehhe maklum jarang perhatian ma sebuah film. disana masih terngiang jelas bahwa hidup adalah perhitungan tepat ilmu fisika alam yang konkrit yang susah dijelaskan. aduh pusing mendengarnya. (+_+)
Namun terlepas dari itu semua, dan disini saya tidak menyinggung masalah TAKDIR. Saya hanya ingin membagi pikiran dalam lingkup bahasan saya sendiri. Bahwa hidup adalah peluang acak yang diciptakan Tuhan. Dulu masih saya ingat ketika saya melihat sebuah kecelakaan di jalan. Saya berpikir, wah ini orang lagi Masalah, namun masalah ini adalah masalah yang dapat dikatakan negatif, karena kecelakaan pasti yang memang sakit. Sementara itu saya dan semua yang menyaksikan orang kecelakaan itu baru mendapat Masalah Positif karena kita tidak merasakan sakit karena kecelakaan. Bahkan saat itu mungkin ada yang bahagia karena nemu dompet berisi duit tunai dijalan.
Dari kejadian diatas saya tersirat pikiran. Jadi memang hidup ini adalah Peluang acak. Dimana saat itu teracak dimana ada peluang yaitu celaka dan bahagia. Dan karena acak, mungkin saja hal ini akan terjadi pada lainnya. Bisa saja bertukar posisi. Saya berpikir, gimana rasanya ni orang saat diliat atau dibantu oleh orang lain karena kecelakaan. Atau bagaimana ni sedihnya ketika dia kehilangan dompet seteleh menemukan dompet orang. Akhirnya benar, setelah beberapa waktu, saya mengalami musibah kecelakaan. Saat itu saya berkendara motor, saat itulah saya merasakannya. Dari sanalah saya mulai menyimpulkan dan saya mulai merasa bingung. Acak? ada kata yang lebih tepat? sampai saat ini saya masih bingung dan terus mencari.
Sebuah contoh kecil yaitu ketika berkendara. Di jalan, kata selamat adalah Peluang. Walau kelihatannya sepele namun kita selalu mencari peluang disana. Kita sering menyalip sebuah kendaraan, walau pelan setengah mati, tapi kita mencari peluang disana. Peluang disaat kendaraan dari arah berlawanan tidak ada dls. Sementara itu di sisi lain, ada sebuah mobil yang mencoba melakukan hal yang sama harus terjun ke jurang karena tidak mendapat peluang.
Trus apakah ini bisa menjadi motivasi? kalau kita mengartikan hal ini menjadi sebuah ketakutan atau menjadikan ini menjadi sebuah kewaspadaan, boleh. Namun, itu jangan terlalu lama. Motivasikan saja!!! jika kita belum sukses, yakinlah bahwa kita akan mendapatkan Peluang acak ini dan akan ditimpakan ke kita. Namun, peluang ini tidak akan saya kaitkan dengan apakah kita harus berjuang untuknya atau tidak. Saya yakin anda sudah tau jawabannya. Karena di jalan pun agar kita bisa menyalip dengan aman kita harus berusaha menyalip dengan tepat.
Lo buat saya yang sukses bisa jadi nggak lagi ya? hehehehe... sebuah kata dari ketidakpahaman maksut saya. apabila kita mengalami hal ini, berpikirlah bahwa sebentar lagi peluang acak kebalikannya akan datang lagi ke kita. Tentu dengan kita bertindak pula. Karena saya yakin Sukses dan tidak sukses hanya sebuah penilaian. Terlepas dari itu, penilaian datang karena perjuangan yang kita lakukan sekarang.
Jujur, saya masih belum menemukan titik terang dari apa yang saya postingkan ini dan saya pikirkan dari Peluang acak ini.
bernadtagger
No comments:
Post a Comment
komentar Anda sangat berarti bagi bertambahnya ilmu kita