Saturday

Bakmi Makam Imogiri

Memang, never ending Jogja. Never ending juga buat memanjakan diri kita dengan kekayaan jogja. Setelah kita menelusuri indahnya pantai Parangtritis, menikmati makanan khas laut yang ada di Pantai Depok yang “FFTO”, maka tidak ada salahnya kita istirahat sejenak di Imogiri. Menikmati sunyi nya sore hari di sana membuat kita merasa terobati dengan suasana itu. Ditambah dengan hidangan sore sekaligus penghangat kebersamaan kita. Bakmi Gogog(baca: Midog), menjadi pilihan tepat untuk kita.

Sebagai contoh Midog khas imogiri di pasar Imogiri Baru, Bakmi Pak Punjul. Memberikan kenikmatan makan mie disana. Yang menjadi spesial disana, walau bagaimanapun kondisinya, baik antri atau tidak, itu semua tidak merubah kualitas rasa mie nya. Belum lagi seduhan teh panas dengan gula batu, menambah nikmatnya sore.

Dengan senang hati saya hantar anda kesana, saran saya berangkatlah lebih sore, karena semakin malam emperan pasar penuh oleh para penikmat mie disana.

ELEGANITAS DARI MINORITAS DI ANGKRINGAN


Jogja, kota budaya penuh warna dan corak “tergeletak” di setiap sudut tubuhnya. Sebuah bentuk fakta yang luar biasa dan memberikan kesan unik yang mungkin tidak dapat kita temui selain di sini, Jogjakarta. Banyak kenikmatan dari hasil budaya yang “dijajakan” untuk dapat kita nikmati. Dapat kita jumpai seperti di Malioboro dimana pernik khas jogja ada disana. Keagungan karya tangan di Kasongan, dan kenikmatan masakan gudeg di Wijilan.

Bagi anda yang berkunjung ke Jogja, bahasa umumnya, gak nikmat kalo gak mencoba gudeg jogja, dan gak merasakan jogja jika tidak ke Keraton dan Malioboro. Namun, makin gak khidmat kalo kita tidak merasakan “cafĂ© jalanan” ala Jogja.

Angkringan, sebuah keharmonisan dan dan kenikmatan dari sisi gelapnya malam jogja. Jika kita mau peka, lihatlan dipinggiran kota jogja, jika anda mendapati sebuah tenda dengan ciri khas lampu remang-remang, itulah angkringan. Coba anda kunjungi, rasakan sensasi makan lain yang “nggragas” di jogja. Rasakan nikmatnya kopi manis panas. Kopi panas jos “arang”, dan minuman hangat lainnya seperti wedang jahe dan teh.

Rasakan juga nasi koceng yang bervariasi seperti nasi sambel tempe, nasi teri dan nasi kucing lainnya. Anda pasti tidak akan menemukan khas ini di makanan “sedikit mahal” lainnya di jogja. Seperti gorengan tempe, tahu dan pisang, yang semuanya bisa dibakar. Mantap rasanya. Nikmati juga teh hangat dengan pisang bakar ala angkringan. Makin menjadi khidmatnya kita di nuansa malam jogja.

Apabila anda penggemar sate, mintalah dibakarkan sate keong, sate kerang dan sate usus, yang tentu saja hanya ada di angkringan.

Angkringan, sebuah fenomena unik dari pecahnya bisul budaya orang jogja dengan kekerabatan dan citarasa obrolan mereka. Angkringan tidak karena makanannya, tidak karena lampu teploknya dan tidak karena tendanya, namun karena tempat duduknya yang ngangkring. Waooo, sebuah keunikan yang saya sendiri liat tidak ada di daerah lainnya. Karena saya pernah ke kebumen, wates dan sekitarnya, tidak ada angkringan, bahkan magelang yang lansung berbatasan dengan jogja, sangat sulit ditemukan. Hehehe, sedikit ngoceh disini ya??

Sebagai hidangan penutup anda, nikmati wedang tape anda dengan mengobrol lama bersama kerabat anda saat berkunjung ke jogja. Nikmati indahnya yang tersembunyi di jogja, mari bersama saya, menikmati eleganitas dari minoritas di angkringan.

bernadtagger

bernadtagger@ymail.com

Saya???

My photo
Saya adalah orang yang tidak mempunyai cita-cita, tapi saya adalah orang yang mempunyai mimpi. Dan saya akan terus mengejar mimpi-mimpiku itu, berlari dan terbang bersama angin